Advertisement

Obat Alami K-Muricata

Friday, November 18, 2016

author photo
Kenali Penyakit Purpura Alergis, Apakah penyakit Purpura Alergis itu? Bahayakah penyakit ini? Purpura Alergis atau purpura anafilaktoid merupakan tipe purpura nontrombositopenik yang ditandai oleh gejala alergi dan inflamasi vaskular akut atau kronis yang menyerang kulit, sendi atau traktus GI atau genitourinari (GU).

Jika purpura alergis paling banyak menyerang traktus (GI) dan disertai nyeri sendi, penyakit ini disebut sindrom Henoch-Schonlein atau purpura anafilaktoid. Akan tetapi, istilah purpura alergis berlaku untuk purpura yang berkaitan dengan banyak kondisi lain seperti eritema nodosum.

Serangan purpura alergis akut bisa berlangsung selama beberapa minggu dan bisa fatal (biasanya akibat gagal ginjal), namun berita baiknya sebagian besar pasien bisa sembuh.

Purpura yang berkembang sepenuhnya akan menjadi penyakit yang persisten dan melemahkan, kemungkinan menyebabkan glomerulonefritis kronis (terutama akibat infeksi streptokokus).

Purpura alergis lebih sering menyerang pada pria daripada wanita dan paling sering diderita oleh anak-anak berusia 3 sampai 7 tahun. Prognosisnya lebih baik pada anak-anak daripada orang dewasa.

Apa Penyebab Penyakit Purpura Alergis?

Penyebab penyakit purpura alergis ada beberapa hal, antara lain:
  1. Alergi terhadap beberapa obat dan vaksin, terhadap gigitan serangga atau terhadap beberapa makanan (misal gandum, telur, susu dan coklat).
  2. Reaksi autoimun yang terarah melawan dinding vaskular, yang dipicu oleh infeksi bakteri (terutama infeksi streptokokus).

Sedangkan tanda dan gejala penyakit purpura alergis antara lain sebagai berikut:
  1. Edema angioneurotik (kadang-kadang)
  2. Anoreksia
  3. Pendarahan dari permukaan mukosal di ureter, kandung kemih atau uretra.
  4. Glomerulonefritis (kadang-kadang)
  5. Sakit kepala
  6. Sindrom Henoch-Schonlein
  7. Edema setempat pada tangan, kaki atau kulit kepala
  8. Demam sedang dan tidak teratur
  9. Nefritis
  10. Parestesia
  11. Efusi periartikular
  12. Pruritus
  13. Hemoragi renal
  14. Nyeri reumatoid
  15. Lesi kulit yang berwarna ungu, makular, ekimotik, dan ukurannya bervariasi, biasanya muncul dengan pola simetris di lengan dan kaki. Pada anak-anak, lesi ini biasanya meluas dan menjadi hemoragi.

Uji Diagnostik Purpura Alergis:
  1. Jumlah sel darah putih bertambah banyak dan tingkat sedimentasi eritrosit meningkat
  2. Hasil uji turniket positip
  3. Hasil uji koagulasi normal
  4. Sinar X pada usus kecil bisa memperlihatkan area edema selintas
  5. Hasil uji darah dalam urin dan tinja biasanya positip
  6. Kadar nitrogen urea darah dan kreatinin serum yang naik bisa mengindikasikan keterlibatan ginjal.

Tindakan Penanganan untuk mengatasi Purpura Alergis:
  1. Kortikosteroid bisa diberikan untuk meringankan edema akibat purpura alergis yang parah.
  2. Analgesik bisa digunakan untuk meringankan nyeri sendi dan abdominal
  3. Beberapa pasien yang menderita penyakit ginjal kronis bisa memanfaatkan imunosupresi dengan azathioprine (Imuran) atau kortikosteroid, bersama dengan identifikasi alergen provokatif.

Semoga informasi menarik seputar penyakit Purpura Alergis yang konon menyerang Kulit dan Sendi ini bermanfaat dan memberi wawasan baru seputar tips kesehatan.

This post have 3 komentar

avatar
căn hộ flora kikyo quận 9 nam long delete February 10, 2017 at 10:06 PM

I am actually glad to read this webpage posts which includes plenty of
helpful data, thanks for providing such information.

Reply


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Healthhaphope