Gejala dan Penyebab Penyakit Kanker Serviks serta Pencegahan, Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di seluruh dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal akibat kanker serviks. Oleh karena itu tidak ada salahnya kalau sekarang ulas masalah gejala dan penyebab kanker serviks serta pencegahannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang wajib Anda ketahui tentang kanker serviks.
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis penyakit kanker yang menyerang daerah organ leher rahim. Yaitu, bagian bawah rahim yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini akan menyebar ke bagian organ lainnya di seluruh tubuh.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini kanker serviks menempati posisi teratas di antara berbagai jenis kanker yang menjadi penyebab kematian kaum wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
Kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
Baca juga : Kenali Berbagai Jenis Virus Penyebab Kanker
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Oleh karena itu penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu efektif mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Pada tahap awal, kanker serviks tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik penyakit ini umumnya akan dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan secara berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan secara drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, susah saat berkemih berkemih, serta pembesaran ginjal.
Saat ini tersedia berbagai cara pengobatan baik secara medis maupun dengan obat tradisional alami yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Selain melakukan pengobatan secara medis banyak pula yang melakukan pengobatan secara tradisional dengan obat kanker serviks alami. Hal ini biasanya didasari dengan alasan biaya dan efek samping yang ditimbulkan cara pengobatan medis.
Penyakit Kanker serviks cenderung menyerang wanita usia 35 - 55 tahun, namun tidak menutup kemungkinan menyerang wanita muda. Tingginya angka ini biasanya dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya penyakit kanker serviks itu sendiri.
Saat ini pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan pemberian vaksin HPV. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada wanita muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts.
Vaksinasi merupakan metode deteksi kanker serviks secara dini sebagai upaya pencegahan penyakit kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan untuk sembuh dan dapat menekan angka terserangnya kanker serviks yang mengancam kaum wanita. Untuk itu, Segera lakukan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan kanker serviks.
Semoga artikel tentang Penyebab Kanker Serviks Gejala Penularan dan Pencegahan ini bermanfaat bagi Anda.
Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis penyakit kanker yang menyerang daerah organ leher rahim. Yaitu, bagian bawah rahim yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini akan menyebar ke bagian organ lainnya di seluruh tubuh.
Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks?
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini kanker serviks menempati posisi teratas di antara berbagai jenis kanker yang menjadi penyebab kematian kaum wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
Penyebab kanker serviks?
Kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
Baca juga : Kenali Berbagai Jenis Virus Penyebab Kanker
Bagaimana penularan kanker serviks?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Oleh karena itu penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu efektif mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Tanda dan gejala kanker serviks?
Pada tahap awal, kanker serviks tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik penyakit ini umumnya akan dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan secara berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan secara drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, susah saat berkemih berkemih, serta pembesaran ginjal.
Cara mengobati kanker serviks
Saat ini tersedia berbagai cara pengobatan baik secara medis maupun dengan obat tradisional alami yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Selain melakukan pengobatan secara medis banyak pula yang melakukan pengobatan secara tradisional dengan obat kanker serviks alami. Hal ini biasanya didasari dengan alasan biaya dan efek samping yang ditimbulkan cara pengobatan medis.
Cara pencegahan kanker serviks?
Pencegahan kanker serviks dengan vaksinasi
Penyakit Kanker serviks cenderung menyerang wanita usia 35 - 55 tahun, namun tidak menutup kemungkinan menyerang wanita muda. Tingginya angka ini biasanya dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya penyakit kanker serviks itu sendiri.
Saat ini pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan pemberian vaksin HPV. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada wanita muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts.
Vaksinasi merupakan metode deteksi kanker serviks secara dini sebagai upaya pencegahan penyakit kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan untuk sembuh dan dapat menekan angka terserangnya kanker serviks yang mengancam kaum wanita. Untuk itu, Segera lakukan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan kanker serviks.
Cara lain mencegah kanker leher rahim:
- Melakukan pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
- Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terserangkanker serviks.
- Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
- Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat berkembangnya kanker serviks.
- Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
- Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
- Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
- Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
Semoga artikel tentang Penyebab Kanker Serviks Gejala Penularan dan Pencegahan ini bermanfaat bagi Anda.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon