Advertisement

Obat Alami K-Muricata

Friday, December 23, 2016

author photo
Mitos Ibu Menyusui dan Faktanya

Mitos Ibu Menyusui dan Faktanya. Mitos pada ibu menyusui merupakan bentuk kepercayaan yang beredar luas dan telah menjadi fenomena sehari-hari di masyarakat luas, selain mitos pada ibu hamil. Sebagai ibu, kita harus cermat memilih mana saja jenis mitos pada ibu menyusui yang mana saja yang bila kita lakukan dan memang baik bagi kesehatan. Mitos yang sekiranya kurang bermanfaat atau bahkan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan ibu maupun bayi sebaiknya dihindari.

Mitos Ibu Menyusui dan Faktanya


Berikut ini adalah beberapa mitos pada ibu menyusui yang sering ditemukan di masyarakat kita:

1. Air susu ibu tidak dapat keluar hingga 3-4 hari


Mitos pada ibu menyusui ini sudah pasti tidak benar. Ibu dapat mulai mengeluarkan ASI ketika ada rangsangan menghisap dari si bayi. Oleh karena itu, inisiasi menyusu dini atau IMD yang dilakukuan segera setelah ibu melahirkan sangat penting untuk merangsang pengeluaran ASI ibu.

Baca : Sumber Makanan Pelancar Asi

2. Tidak semua ibu bisa memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup


Tentu saja hal ini juga tidak memiliki dasar kebenaran. Seperti yang kita ketahui, semakin sering ibu menyusui bayi, maka semakin banyak pula produksi ASInya. Hal ini terkait mekanisme pembentukan ASI yang akan terjadi secara otomatis bila payudara ibu telah kosong.

Baca : Tips Untuk Bayi Yang Susah Minum ASI

3. Ibu harus mencuci puting sebelum menyusui


Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Mencuci puting dengan sabun setiap kali menyusui akan menghilangkan kelembaban alami puting. Hal ini akan membuat puting susu ibu lebih mudah terluka, yang mungkin saja berlanjut pada infeksi payudara atau mastitis. Tetapi, kebersihan puting payudara memang harus dijaga agar bayi terhindar dari kuman-kuman berbahaya. Untuk ibu menyusui, mensterilan payudara dapat dilakukan dengan mengoleskan sedikit ASI disekitar puting susu ibu. Seperti kita ketahui, ASI memiliki zat antibakteri alami yang dapat membunuh kuman-kuman berbahaya.

Baca juga : Mengatasi Puting Susu Sakit Saat Menyusui

4. Ibu harus berhenti menyusui ketika bayi diare


Mitos ibu menyusui tidaklah sepenuhnya benar. Bayi yang mengalami diare seharusnya tidak diberikan apapun, kecuali ASI saja, kecuali pada bayi yang mengalami intoleransi laktosa. Diare pada bayi sering kali muncul pada bayi yang mengkonsumsi susu formula. Dengan memberikan ASI yang diketahui mengandung zat anti bakteri pada bayi yang diare, kuman-kuman di saluran pencernaan bayi yang menyebabkannya diare dapat dikurangi.

Baca juga : Cara Mengatasi Diare Pada Bayi

5. Ibu yang mengkonsumsi obat-obatan tidak boleh menyusui


Tidak semua obat-obatan menghalangi ibu untuk menyusui. Konsumsi beberapa jenis obat dalam waktu tertentu masih diperbolehkan pada ibu menyusui. Namun sebaiknya Penggunaan obat selama menyusui dilakukan dibawah pengawasan dokter untuk menjamin keamanannya.

Baca juga : Bolehkan Minum Kopi Saat Menyusui



This post have 3 komentar

avatar
Sumber Makanan Pelancar Asi | Heal​th, Happiness, ​and Hope delete January 16, 2017 at 2:37 AM

[…] Sumber Makanan Pelancar Asi. Salah satu dari sekian hal yang perlu diperhatikan ibu menyusui adalah kualitas dan kuantitas ASI. ASI substansi yang sangat diperlukan bagi bayi, terutama di awal masa kelahiran. Pada masa tersebut, seorang bayi diwajibkan untuk meminum banyak ASI, untuk pertumbuhan yang optimal. Oleh sebab itu, makan makan bergizi dan membuat jadwal menyusui dilakukan oleh para ibu muda. Terlebih, bagi para ibu muda yang bekerja, mereka memompa ASI mereka dan menyimpan dalam lemari es. Karena ASI sangatlah penting, adakah cara untuk memperlancar ASI? Baca : Mitos Ibu Menyusui dan Faktanya […]

Reply


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Healthhaphope